
Keterangan Gambar : Kondisi jalan yang rusak membuat warga terpaksa jalan kaki
RADARMEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Kondisi jalan desa Sianom Hudon ke Batu Gajah Sion rusak parah, hal ini sudah sudah berlangsung sejak lama. Hal ini tentu menjadi perhatian warga terutama para putra-putri daerah tersebut bahkan selama ini sudah sering dibicarakan dan hangat di media sosial hal itu dilakukan untuk mencari perhatian dari pemerintah agar jalan tersebut bisa segera diperbaiki.
Ruas jalan ini hanya sepanjang 7 KM dari Batugajah, Desa Sion Julu hingga ke Perbatasan Pakpak Bharat ini bahkan sempat disebut sebagai jalan tercantik di Sumatera karena kekecewaan masyarakat.
Jalan di Delleng Simpon (Gunung Simpon) ini merupakan urat nadi kehidupan masyarakat di wilayah kedua kabupaten yang bertetangga tersebut.
Ruas jalan perbatasan Humbang Hasundutan dengan Pakpak Bharat ini pernah dibangun pada saat Panglima ABRI (Pangab) kala itu, Leonardus Benyamin Moerdani (LB Moerdani) pada tahun 1980-an. Itu pun hanya sebatas penyusunan batu kerikil saja tanpa pengaspalan.
"Jika dijalani sepeda motor maka batu-batu kerikilnya akan berserakan. Apalagi direm, ban mobil akan tetap jalan dan tergelincir,"kata Salahsatu warga, Lina kepada RADARMEDAN.COM, Kamis(20/8/2020).
Warga lainnya, Bancin mengatakan, perbaikan jalan itu sangat penting dalam dunia usaha pengembangan kehidupan masyarakat Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Tarabintang, Kecamatan Pakkat dengan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat.
"Jalan lintas ini mempunyai peranan penting untuk mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," B.Bancin.
Tokoh agama dan pemerhati budaya ini menjelaskan, bahwa pembangunan jalan ini sangat penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Ia menyebut beberapa aspek pendukung atas pentingnya pembangunan ruas jalan tersebut, di antaranya aspek ekonomi, aspek wisata, aspek sosial budaya, dan aspek lingkungan.
Aspek Ekonomi
Dari aspek ekonomi, ruas jalan ini sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses produksi, pasar, dan konsumen akhir.
Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Tarabintang, dan Kecamatan Pakkat dikenal sebagai penghasil Kemenyan dan penghasil tanaman hutan lainnya seperti Kopi, Karet, Durian, Petai, Jengkol, dan lain-lainnya.
Namun, hasil-hasil tersebut sulit dipasarkan karena prasarana jalan hingga transportasi yang kurang mendukung.(Mahripat Berutu /PR)
TAG : pakpak-bharat