Diskusi Pengaruh Politik Identitas, Reputasi Sumut Tekan Konflik Jadi Contoh Daerah Lain
Oleh : Radar Medan | 18 Mar 2021, 12:34:08 WIB | 👁 1849 Lihat Nasional
RADARMEDAN.COM – Dua Gubernur menghadiri diskusi kelompok terarah membahas Pengaruh Politik Identitas Terhadap Demokrasi di Indonesia, yang digelar oleh Tim Pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI di Hotel Radisson Medan, Jalan H Adam Malik Medan, Rabu (17/3). Sumatera Utara (Sumut) menjadi tujuan kajian karena memiliki karakteristik kebhinekaan yang membedakannya dengan daerah lain.
Keduanya adalah Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dan Gubernur Sumut Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi. Bersama dengan para akademisi di Sumut, seperti Dr Shohibul Ansor Siregar selaku moderator, Prof Hasan Bakti Nasution mewakili FKUB, Dr Warjio selaku pakar sosial dan politik, Prof Reni Mayerni (Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI), serta sejumlah pejabat.
Gubernur Lemhannas RI Agus Widjojo menyebutkan, kehadiran lembaga ini di Sumut dalam konteks kajian jangka panjang tentang politik identitas dan dampaknya terhadap demokrasi. Medan (Sumut) dipilih bersama dengan beberapa daerah lainnya, karena ada beberapa karakteristik yang bisa membedakannya dengan daerah lain dan itu direspons cukup positif.
“Reputasi Sumut yang bisa menekan konflik ini pada tingkat maksimal, artinya apapun pilihan rakyat, tidak menimbulkan korban. Ini mungkin yang perlu dijadikan sumbangan positif dan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan untuk dijadikan sebagai model (contoh) bagi daerah lain di Indonesia. Medan bisa dikatakan sebagai daerah yang punya masyarakat bercirikan kebhinekaan. Tentunya hal itu memberikan tantangan tentang pengelolaannya agar tidak lepas kendali,” ujar Agus kepada wartawan di sela kegiatan diskusi.
Upaya kajian ini, pihaknya meminta masukan dari para pakar yang memahami bagaimana kondisi sosial politik di Sumut. Agar politik identitas tidak menjurus kepada penekanan perbedaan, tetapi lebih kepada upaya mencari persamaan dari perbedaan tersebut. Sebab, menurutnya, dalam masyarakat yang homogen seperti Jepang dan Korea, tetap bisa dikelompokkan dengan identitas tertentu.
“Di sini dikaitkan dengan demokrasi. Yakni praktek-praktek identitas sebagai sumber daya dan sarana politik dalam rangka mempengaruhi kebijakan dan kompetisi merebut kekuasaan dengan cara konstitusional dalam bentuk pemilu. Yang dapat mengingkari prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh demokrasi, yaitu membatasi kebebasan untuk memilih,” jelasnya.
Bahwa identitas dimaksud dalam kajian politik ini, lanjut Agus, adalah keniscayaan yang bisa mengarah kepada negatif atau positif. Untuk demokrasi, jika politik identitas kemudian membatasi kebebasan memilih, maka ada persoalan yang membuat terjadinya krisis (identitas). Muaranya adalah polarisasi di masyarakat.
“Bila dibiarkan dalam jangka panjang, ini akan membentuk sebuah karakteristik permanen kepada bangsa yang akan menghalangi pembangunan karakter kebangsaan kita. Sebab amanat pendiri bangsa, Negara ini dibentuk berdasarkan kesepakatan, bukan komposisi mayoritas-minoritas (identitas),” tambah Agus.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun mengakui, bahwa provinsi ini dihuni oleh beragam etnis, suku dan agama. Karena itu, dapat dijadikan masukan dan cocok sebagai contoh bagi daerah lain di Indonesia. Pengalaman daerah ini menghadapi berbagai pemilihan baik Pileg, Pilpres, Pilgub, hingga Pilkada, perlu diwaspadai di masa mendatang, agar politik identitas yang bisa menyebabkan polarisasi di masyarakat, mengarah kepada penajaman perbedaan yang mengkhawatirkan.
“Memang kita masih banyak pemilih yang rasional, tetapi kita tetap harus waspadai kedepan seperti apa. Jadi kondisi ini seperti itu (polarisasi) tidak bisa dibiarkan,” katanya.
Bagi Edy, sistem demokrasi yang berlaku di sebuah negara bergantung pada kebutuhan atau penyesuaian terhadap perkembangan sosial politik yang berjalan. Beberapa bentuk di antaranya seperti demokrasi langsung, tidak langsung (representatif), parlementer, presidensial, otorier, partisipatif, demokrasi Islam, dan sosial. Berbeda negara, berbeda bentuk demokrasinya.
“Cocokkan kita dengan one man one vote? Kenapa tidak?. Demokrasi kan ada bermacam-macam. Apakah demokrasi jelek? Tidak. Tergantung siapa yang melakukannya,” jelas Edy Rahmayadi.
Karenanya Edy meminta agar para narasumber dan penanggap dalam diskusi tersebut untuk membuka diri dalam berdiskusi melihat seperti apa kondisi demokrasi dan kaitannya dengan politik identitas di Sumut. Agar gambaran ini bisa disampaikan dan menjadi catatan penting bagaimana formulasi jangka panjang untuk mengelola iklim demokrasi, terutama dalam hal pengambilan kebijakan sosial politik oleh penyelenggara negara.
“Saya minta silakan disampaikan secara terbuka di dalam forum ini. Karena ini kan ranah akademis, jadi jangan dibatasi. Namanya juga kajian, harus menyeluruh dan dinamis,” harapnya.
Usai pembukaan diskusi tersebut, Edy Rahmayadi dan Agus Widjojo saling bertukar cenderamata sebagai tanda penghormatan. Apalagi Edy mengakui bahwa Gubernur Lemhanas RI saat ini adalah gurunya pada saat masih dinas di TNI AD.
Edy pun mengundang rombongan Lemhanas RI untuk hadir di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman 41 Medan untuk makan siang bersama. Turut diundang Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan unsur Forkopimda lainnya.
RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.
Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .
RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran.
Update Ddata terbaru, . . .
Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .
RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .
RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .