Bacaan: 1 Tesalonika 5:18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Renungan:
Suatu hari saat sedang hujan deras, seorang petani dan istrinya berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah. Tiba-tiba lewat sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya, "Lihat bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu. Walaupun mereka kehujanan tapi mereka bisa cepat sampai ke rumah." Sementara itu pengendara motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil mercy lewat di depan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya, "Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu, ia tidak perlu kehujanan seperti kita." Pengendara mobil mercy itu seorang pria kaya dan ketika ia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, dalam hatinya ia berkata, "Betapa bahagianya suami istri itu, mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berduaan karena kesibukan masing-masing."
Kebahagiaan tidak akan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Besarnya kekayaan yang kita miliki tidak dapat menentukan kebahagiaan yang sejati, karena ukuran kebahagiaan yang sejati bukan terletak pada harta ataupun benda materi, tapi kebahagiaan yang sejati terletak pada kelapangan hati untuk mampu mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan untuk kita.
Jadi, bersyukurlah senantiasa atas hidup kita. Memeroleh kekayaan itu penting, namun mensyukuri dan menikmati keberadaan kita saat ini, itu jauh lebih penting. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas setiap berkat besar atau kecil yang telah Kau berikan padaku. Lepaskanlah rasa bersungut-sungut dalam diriku dan gantikan dengan ucapan syukur. Amin. (Dod).
TAG :