RADARMEDAN.COM, SIBOLGA - Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk berang, saat membesuk dan melihat kondisi sebanyak 6 (enam) orang personil Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Sibolga, di RSU FL. Tobing pada Kamis (03/10/19) sore. Sebanyak 6 personil Satpol PP dan Damkar yang sedang dirawat dan mendapatkan pengobatan tersebut, merupakan korban amukan pemilik Warung Liar pada hari kedua pembongkaran Warung Liar, yang berada di sekitaran Pelabuhan Pelindo I Jalan Horas (arah laut) Kelurahan Pancuran Pinang Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga, yang dimulai Rabu (02/10/19) pagi.
Wali Kota menyampaikan, pemerintah kota sudah berbuat sangat humanis, sosialisasi baik melalui pemerintah kecamatan dan juga kelurahan sudah dilakukan selama berbulan-bulan. Bersama unsur Forkopimda kita sudah rapat beberapa kali, dan semua sepakat untuk ini dibongkar. Kendati para pedagang ini telah melanggar aturan, namun pemerintah kota tetap melakukan penertiban dengan pendekatan kekeluargaan. Waktu tenggang juga telah diberikan, namun para pemilik warung liar ini tetap membandel.
“Setelah melalui surat pemberitahuan selama beberapa minggu untuk membongkar sendiri atau kami bongkar paksa, akhirnya kami perintahkan petugas Satpol PP dan Damkar dikawal petugas kepolisian untuk membongkar. Saya berterima kasih kepada beberapa pemilik warung yang paham aturan dan telah membongkar sendiri. Namun juga beberapa ada yang membandel tidak mau membongkar sendiri, bahkan memukuli dengan kayu dan melempari personil Satpol PP dan Damkar saat pembongkaran, mengakibatkan enam orang korban,” ujar Wali Kota dengan mimik wajah marah dan penuh kekecewaan.
Wali Kota menambahkan, masyarakat sekitar telah berulang kali mendesak pemerintah kota untuk segera menutup warung-warung liar itu, karena meresahkan menjadi tempat mabuk-mabukan menjual minuman keras Tuak Nifaro. Bahkan masyarakat sekitar juga pernah mengacam akan melakukan tindakan pembongkaran paksa, jika pemerintah kota tidak segera lakukan pembongkaran.
"Namun kami menenangkan masyarakat yang marah, agar tidak terjadi konflik sesama masyarakat, dan berjanji pemerintah kota akan segera melakukan pembongkaran dengan cara santun, namun ini yang terjadi atas cara-cara humanis yang telah kami lakukan. Jujur saja secara pribadi saya sangat mengecewakan tindakan para pemilik warung ini," kata Wali Kota.
Beberapa personil Satpol PP dan Damkar yang saat itu berada di lokasi kejadian memaparkan, jika warga atau pemilik bangunan itu sepertinya sudah tahu akan ada penggusuran dan mereka dihadapkan oleh ibu-ibu. Ketika terjadi penghadangan Satpol PP Dan Damkar dituduh telah memukul wanita sehingga para pria datang dengan melempari batu.
“Sepertinya hal ini disengaja, mereka sengaja menyuruh kaum perempuan dan ibu-ibu menghadang dan memukuli kami, supaya kami terpancing marah dan membalas perlakuan perempuan dan ibu-ibu itu, dan akhirnya kami jadi dituduh salah karena memukuli perempuan. Namun kami tidak terpancing. Terbukti setelah ricuh, kaum laki-laki mulai muncul entah dari mana dan melempari kami dengan batu, dari mana batu bisa dapat sebanyak itu dalam sekejap, dugaan kami ini telah direncanakan,” ujar beberapa personil Satpol PP dan Damkar.
Wali Kota menegaskan, bahwa pemerintah kota akan membuat pengaduan kepada pihak kepolisian atas kasus ini. Satpol PP dan Damkar itu sedang melaksanakan tugas negara, mengambil kembali dan mempertahankan aset negara yang diserobot oleh oknum-oknum pemilik warung, namun diperlakukan tidak wajar maka akan ditempuh sesuai dengan jalur hukum.
"Pemerintah kota akan segera membuat pengaduan kepada pihak kepolisian, dan saya berharap pihak kepolisian dapat bergerak cepat untuk menangkap pelaku dan menuntaskan kasus ini," kata Wali Kota.
Wali Kota pada kesempatan ini juga memberikan dukungan moril kepada personil Satpol PP dan Damkar yang cedera, bahkan kedepan Walikota akan mengajak kerjasama antara TNI dan Polri untuk menuntaskan masalah tersebut.
“Personil Satpol PP dan Damkar jangan khawatir hal seperti ini, kita jadwalkan saya akan pimpin langsung kelanjutan pembongkaran. Bila perlu kita bawa alat berat untuk membongkar lokasi itu. Jangan takut, saya akan membackup kalian penuh untuk tugas-tugas negara seperti ini. Kita jadwalkan pembongkaran berikutnya akan melibatkan aparat TNI dan Polri ,” tegas Wali Kota.(humas/PR)
TAG : kriminal,sumut,daerah