
RADARMEDAN.COM, TAPUT - Tapanuli utara dikenal memilik sejuta Icon pariwisata yang mampu menarik minat pengunjung sampai kemancanegara, seperti Air Soda, Salib Kasih dan belakangan ini sering dikunjungi para penggiat olahraga Paralayang yang berada di puncak gunung Hutagingjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, bahkan wisata hutaginjang dimaksud sudah sering di gunakan sebagai lokasi lomba Paralayang.
Desmon Simaremare selaku Atlet Paralayang yang bergabung dalam komunitas PARATA-PATIARAJA TAPANULI UTARA ketika dikonfirmasi dilokasi Paralayang membenarkan bahwa pihaknya untuk saat ini sudah dua tahun menggeluti kegiatan paralayang tersebut.
"Tadinya kami hanya 2 orang namun saat ini sudah berjumlah 7 orang asli putra daerah yang kesehariannya bertani dan masih tanggungan orang tua," kata Desmon kepada wartawan, Senin19/4/2021).
Desmon juga menerangkan, bahwa untuk saat ini parasut yang mereka pergunakan sudah tidak layak pakai.
Ketika awak media RADARMEDAN.COM menanyakan perihal SOP ataupun lisensi layak terbangnya tim Parata Desmon berharap agar Pemkab Taput melalui Dinas pariwisata bisa memfasilitasi.
Selain itu dia juga mengeluhkan parasut yang dipakai sudah tidak layak lagi namun karena tidak ada biaya sehingga tetap digunakan.
"Parasut yang saat ini kami pakai sebenarnya sudah tidak layak pakai lagi. Dua tahun lalu ada bantuan dari pihak bank Sumut dan 1 dari Pemkab Taput itu yg saat ini kami pergunakan,oleh karena itu kami belum berani terbang Tandem,hanya Solo saja," katanya.
Untuk asuransi mereka masih bayar sendiri sendiri BPJS dan sebagai Paralayang tentu harus memiliki badan yang fit agar bisa terbang. Untuk kebutuhan itu pihaknya berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah.
" Kami berharap supaya ada perhatian dari pemkab memberikan puding kepada kami, mengingat kegiatan kami ini juga salah satu penarik minat pengunjung yang dapat meningkatkan PAD nantinya, "kata Desmon. (Dahlia Simorangkir/PR )
TAG : samosir-toba-taput-humbahas,daerah,olahraga