RADARMEDAN.COM, BATAM – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sangat dibutuhkan warga pejalanan kaki. Dengan adanya JPO tersebut, tentu masyarakat yang menyeberang akan lebih aman dan nyaman dari ancaman kecelakaan lalu lintas. Namun sangat disayangkan, sejumlah jembatan penyeberangan di Kota Batam selama ini terkesan seperti bangunan yang ditelantarkan, karena tidak pernah mendapat perawatan dari pihak instansi terkait.
Sukiman (47), salah seorang warga Sagulung menyebut, dengan keberadaan JPO pada sejumlah lokasi keramaian pada tempat tertentu, sangat membantu masyarakat yang hendak menyeberang jalan raya. Dengan adanya jembatan itu, akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan mengurangi kemacetan arus kendaraan yang hilir mudik. Namun sangat disayangkan, sejumlah jembatan penyeberangan itu, jarang dilalui warga pengguna jalan terutama pada malam hari. Karena lampu penerangannya tak berfungsi lagi.
“Kita dengar-dengar ada anggaran perawatan setiap tahun. Namun tak pernah ada perbaikan selama ini. Jadi dikemanakan dana tersebut? Kalau kita perhatikan selama ini, pada malam hari para pejalan kaki agak enggan lewat dari jembatan itu. Mungkin karena gelap , lampu penerangannya tak berfungsi lagi. Salah satunya, seperti kondisi JPO yang berada di MKGR penyeberangan pasar SP Sagulung, Batam. Tampaknya selama ini jarang dilalui orang pada malam hari. Kalau sudah tengah malam agak ngeri kita melewatinya, karena gelap,” kata Sukiman.
Pantauan awak media ini di lapangan, kondisi jembatan penyeberangan di Lokasi MKGR Batu Aji, tampaknya tak ada perawatan. Keramik yang terpasang pada tiang pondasi banyak tercopot dan pecah-pecah. Sehingga kondisi bangunannya sangat memprihatinkan dan terkesan tak ada perawatan. Begitu juga sampah banyak ditemukan berserakan pada sepanjang tempat pot bunga di penyeberangan tersebut.
“Ada tempat tanaman bunga di jembatan itu, tapi bukan bunga lagi yang tumbuh, justru jadi tempat tumpukan sampah. Kita harapkan, ada kesadaran masyarakat, agar sama-sama menjaga dan merawatnya, karena jembatan itu dibangun pemerintah untuk kepentingan umum. Kita sangat sesalkan, kalau ada tangan-tangan jahil yang merusak bangunan itu,” ucap salah seorang pengguna jalan dengan nada kesal.
Sementara itu, Kamis (15/04/3021), Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan Kota Batam Sutikno SE, ketika dikonfirmasi menyangkut hal tersebut mengatakan, selama ini belum ada anggaran untuk perawatan JPO yang dikelola pihak Dishub Kota Batam.
“Masalah anggaran perawatan untuk JPO belum ada. Namun kita sudah mengusulkannya,” ungkapnya.
Menurut Sutikno, ada empat JPO yang dikelola pihak Dishub Kota Batam. Diantarannya, jembatan penyeberangan di kawasan pasar SP, MKGR, Fanindo dan Sekupang. “Hanya 4 JPO yang kita tangani. Yang lainnya itu dikelola pihak pemerintah provinsi. Jadi untuk pada saat ini belum ada anggaran perawatannya. Namun sudah kita ajukan,” pungkasnya.
Menyangkut masalah lampu penerangan pada jembatan tersebut, kata Sutikno, lampu-lampu itu dirusak orang dan bola lampunya dicuri. “Bola lampunya dicuri orang, makanya penerangannya tak berfungsi lagi. Kita berharap kepada masyarakat, supaya sama-sama menjaga dan merawat, karena jembatan penyeberangan itu dibangun untuk kepentingan umum,” tandasnya. (manser/PR )
TAG : nasional