RADARMEDAN.COM, BATAM - Kota Batam ditargetkan bebas stunting pada 2024 mendatang. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyatakan komitmennnya untuk dapat menyelesaikan permasalahan stunting. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, saat launching kelurahan bebas stunting, Rabu (3/11/2021).
Ia menyebut, pihaknya sejak awal terus berkomitmen untuk menuntaskan stunting di Kota Batam.
“Kami di Kota Batam sudah membentuk tim bersama Forkompinda dan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” kata Amsakar.
Selain itu menurutnya, Pemko Batam juga telah membentuk tim kecil untuk turun langsung ke lapangan, serta menggandeng kader PKK, Posyandu dan juga kader-kader di Kelurahan.
“Setiap Puskesmas juga kami minta turun untuk menangani masalah stunting ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Amsakar menjelaskan, ada 544 tim atau 1.632 orang pendamping keluarga, serta 2.640 kader posyandu dan 128 kader desa siaga yang bekerja di 501 posyandu se-Kota Batam.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo mengatakan, melalui Perpres Nomor 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting, Presiden mendorong semua untuk melakukan percepatan penurunan.
Secara Nasional prevalensi stunting dari 27,7 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024. Prevalensi stunting di Provinsi Kepri, memperlihatkan trend penurunan dari 16,82 pada tahun 2019 menjadi 7,2 persen pada tahun 2021.
“Kota Batam malah sudah 6,02 persen. Walaupun prevalensi stunting Kota Batam sudah sangat rendah, tetap harus diturunkan, kalau bisa menjadi zero stunting,” ucap Hasto. (Manser / MCB/PR )
TAG : kepri-dan-sekitarnya