Keterangan Gambar : Kondisi pagar pembatas waduk nyaris tumbang (foto:manser)
RADARMEDAN.COM, BATAM – Proyek pembangunan pembatas pagar waduk Sei Harapan, Sekupang - Batam, kini kondisinya rusak parah. Kerusakan pagar pembatas waduk tersebut, diduga karena pengerjaan asal jadi. Sehingga, sebagian tiang pagar itu roboh. Hal itu diperparah lagi dengan curah hujan yang berkepanjangan beberapa waktu lalu, mengakibatkan semakin parah kerusakan pagar itu.
Seperti penuturan Swandi (45), salah seorang warga Sekupang menyebut, pembangunan pembatas pagar waduk Sei Harapan itu, baru selesai dikerjakan kurang lebih 2 bulan lalu. Namun saat ini, kondisi pagarnya sangat memprihatinkan, karena sebagian tiang pengikat pagar tersebut sudah rusak dan tumbang.
“Baru dibangun, tiang dan pagarnya sudah banyak yang tumbang. Kalau kita perhatikan, pekerjaan pagar tersebut terkesan asal jadi. Karena kita lihat, galian pondasi tiangnya kurang dalam hanya sekitar 25 cm saja. Jadi begitu hujan turun lebat, tanah yang menahan pondasi tiang itu terkikis air hujan yang mengalir, akibatnya tiang pagar tersebut roboh,” kata Swandi.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, pengecoran tiang pagar itu campuran adukannya diduga hanya dengan campuran pasir dan semen, tidak diaduk dengan campuran batu coral sebagaimana coran tiang selayaknya.
“Kita perhatikan, campuran adukan untuk pengecoran tiang pagar itu, hanya diaduk pasir sama semen saja, tidak dicampur dengan batu coral. Sedangkan besi tiangnyapun cuma dipasang pakai besi 2 stick. Jadi pengecoran tiang pagar itu tampaknya kurang kokoh, apalagi tiang cuma pakai pipa paralon saja membungkus coran tersebut. Sehingga, pipa paralon pembungkus tiang coran itu kebanyakan saat ini sudah pecah-pecah. Jadi pembangunan pagar tersebut terkesan menghamburkan uang negara saja, karena kelihatannya asal jadi,” ungkap warga itu dengan polos.
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Komunikasi Media dan Antar Lembaga Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Suzani, ketika dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Kamis (21/1/2021) menyebut, adapun penyebab terjadinya kerusakan pagar pembatas waduk Sei Harapan itu, karena kondisi curah hujan yang tinggi, diperparah lagi pada lokasi pagar yang bagian atasnya masih berupa tebing yang curam. Sehingga air yang turun menggerus pagar.
“Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan oleh kontraktor. Pihak kontraktor inventrisasi kerusakan untuk diperbaiki. Sehingga dapat berfungsi sebagaimana diharapkan,” katanya.
Menurut Suzani, nilai proyek pagar itu sebesar Rp 3,8 milliar. Proyek tersebut dikerjakan kontraktor PT Nusantara Sukses Investa dengan panjang pagar 5000 meter. “Masalah nilai proyeknya sebesar Rp 3,8 milliar. Dengan panjang pemagaran 5 kilo meter. Sedangkan tahap pemeliharaan selama 3 bulan,” ujarnya.
Pantauan media ini di lapangan, sampai berita ini diturunkan redaksi, tampaknya belum ada tanda-tanda untuk melakukan perbaikan dari pihak kontraktor. Sementara sebagaimana pernyataan yang disampaikan kepada media ini, masa pemeliharaan hanya selama 3 bulan saja. Tampak saat ini, kondisi sebagian pagar pembatas waduk itu masih tumbang. Begitu juga pada pagar yang tampak masih berdiri, kalau digoyang sedikit dikhawatirkan akan tumbang, karena pondasi tiangnya kurang kokoh. (manser/PR ).
TAG : kepri-dan-sekitarnya