Tuan MH Manullang Sudah Seharusnya Menjadi Pahlawan Nasional
Oleh : Radar Medan | 13 Mar 2021, 23:25:04 WIB | 👁 1957 Lihat Tokoh
RADARMEDAN.COM - Dengan tiga kali memperoleh penghargaan sebagai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (1948, 1958 dan 1968), maka Mangaradja Hezekiel Manullang (yang lebih dikenal sebagai Tuan MH Manullang), sudah seharusnya menjadi Pahlawan Nasional. Tiga kali dipenjarakan tiga penjajah yang berbeda, sudah bukti valid bahwa Tuan MH Manullang tak pernah berhenti berjuang.
Demikian kesimpulan yang dapat ditarik dari para sejarawan yang menjadi pembicara dalam web seminar (webinar) bertema “Tuan MH Manullang: Dari Perintis Kemederkaan Menuju Pahlawan Nasional,” yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (13 Maret 2021).
Setelah dibuka Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom SKM MKes, berturut-turut empat sejarawan bicara: Prof Dr Syawal Gultom MPd (Gurubesar Unimed), Prof Dr Asvi Warman Adam (Sejarawan LIPI Jakarta), Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro Jakti (Sejarawan Ekonomi, Universitas Indonesia), dan Dr Rosmaida Sinaga MHum (Sejarawan Unimed).
Direktorat Kepahlawanan Keperintisan dan Restorasi Sosial, Kementerian Sosial RI), diwakili Tri Wiyanto, menjelaskan syarat-syarat pengajuan pahlawan nasional. Dengan moderator Dr Erond Litno Damanik MSi (Dosen Unimed), diskusi diikuti 300-an peserta dari seluruh daerah dan berbagai negara.
Syawal Gultom mengatakan, sejarah sebagai energi masa lalu yang menjadi kekuatan di masa kini, harus tetap menjadi landasan bernegara. Dalam konteks ini, tak diragukan lagi, perjuangan Tuan HM Manullang (TMHM) telah meninggalkan jejak yang sangat kental dalam berbagai aspek.
“Dari segi pendidikan, TMHM setidaknya telah memenuhi enam dari 8 esensi pendidikan. Melalui sekolah berbahasa Inggris yang didirikan TMHM di Balige, telah membuka lembaran baru dalam sejarah Indonesia. Tujuan pendirian sekolah ini, sudah persis UU Sisdiknas 2003,” tandasnya.
Nasionalisme TMHM
Asvi Warman Adam mengatakan, perubahan yang terjadi di Sumatra Utara (Sumut) direspon TMHM dengan semangat nasionalisme. Perubahan di Sumut, penguasaan Hindia Belanda, perkebunan (tanam paksa) dan ekspansi agraria yang mengorbankan masyarakat, serta penyebaran agama. Ketiganya, membangkitkan semangat TMHM untuk melawan Belanda.
“Setelah lulus sekolah tingkat dasar, tahun 1903 TMHM masuk Sekolah Anak Raja. Tapi tahun 1905 dikeluarkan, karena memprotes sekolah,” ungkap Prof Asvi.
Dikeluarkan dari sekolah, semakin menyuburkan pelawanan TMHM. Dalam usia yang baru 18, tahun 1905 kemudian menerbitkan surat kabar Binsar Sinondang Batak (BSB, yang artinya “terbit cahaya Batak”).
Isi BSB sesuai dengan semangat nasionalisme TMHM, menentang pendudukan Belanda yang semena-mena dalam semua hal. Hal ini membuat penjajah menjadi marah, kemudian melarang masyarakat berlangganan BSB, bahkan melarang membaca BSB. Sejarah mencatat pula, Asisten Editor BSB, adalah Lim Soen Hin, di Padang Sidempuan.
Setelah BSB dibredel, TMHM sekolah ke Singapura, di Methodist Senior Cambridge School (1907-1910). Tahun 1910, TMHM mendirikan misi Methodist Episcopal Church (EMC) di Jawa Barat. Sekolah yang didirikan TMHM di Cibinong, terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang latar belakang agama.
Bukti kuat bahwa TMHM bukanlah pejuang sektarian, TMHM berhubungan baik dengan tokoh Serikat Dagang Islam (SDI) di Bandung, Abdul Muis. Juga dengan Agus Salim di Batavia dan HOS Tjokroaminoto di Surabaya.
Tahun 1916, TMHM kembali ke Tarutung. Tahun 1917, mendirikan sekolah berbahasa Inggris di Balige. Tahun 1918, mendirikan Hatopan Kristen Batak (HKB). “HKB juga menjadi wadah perjuangan, terbukti dari Kongres I 1918 yang menentang kerja rodi 52 hari dalam setahun yang tidak dibayar,” ungkap Asvi, gurubesar peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta.
“Tahun 1919 TMHM mendirikan Soeara Batak, surat kabar yang sangat keras menentang pendudukan Belanda. Ekspansi agraria di mana Belanda semena-mena mengambil tanah milik rakyat, ditentang TMHM. Isi Soera Batak inilah yang menyeret TMHM ke pengadilan penjajah lalu dipenjarakan di LP Cipinang, 1922-1923,” paparnya.
Bebas dari LP Cipinang, TMHM kembali berjuang di Tapanuli. 1942, menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Silindung, namun kembali dipenjarakan Kempetai 15 bulan di Tarutung. Tahun 1945 ditangkap NICA dan ditahan selama 10 tahri. “TMHM sepanjang hidupnya tak pernah berhenti berjuang,” katanya.
Hak Rakyat
Menurut Dorodjatun Kuntjoro Jakti, esensi sejarah adalah respon manusia terhadap perubahan. Itulah yang dilakukan TMHM, menentang rodi. Setelah memeras habis Pulau Jawa, Belanda rambah ke Sumatra, termasuk dengan membawa kuli-kuli kontrak dari Jawa ke perkebunan di Sumatra.
Rosmaida Sinaga mengungkapkan, awalnya penjajah Belanda menyambut baik kehadiran HKB yang didirikan TMHM. Namun karena ternyata HKB juga sekaligus menjadi perjuangan politik, Belanda berbalik membatasi ruang gerak TMHM, apalagi setelah menerbitkan Soeara Batak.
“Bagi TMHM, agama tidak bisa dilepaskan dari hak rakyat. Ini terlihat dari Kongres I HKB 1918, menentang rodi dan kerja paksa, dan membela hak-hak rakyat yang tertindas. Kongres II HKB, juga diikuti undangan-undangan dari SDI, dan bersama-sama menentang kerja paksa,” ungkap Rosmaida.
Rektor Unimed Syamsul Gultom, mengajak semua pihak untuk mendukung TMHM untuk menjadi pahlawan nasional. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Utara, Rachman Situmeang mengatakan, pihaknya sudah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.
“Tahun 2020 Unimed juga berhasil menggolkan pahlawan nasional dari Sumut, yaitu Gubernur Sumut yang pertama, Sutan Mohammad Amin Nasution,” ungkap, Dr Phil Ichwan Azhari MS, Koordinator Penelitian LPPM Unimed, dalam keterangan tertulis. (SM/HM/red)PE
RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.
Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .
RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran.
Update Ddata terbaru, . . .
Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .
RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .
RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .