RADARMEDAN.COM, TAPUT - Yayasan Nelson Pandapotan Sitompul kembali menggelar turnamen Catur Antar Pelajar tingkat SD, SMP, SMA sederajat yang dipusatkan di Kabupaten Tapanuli Utara yang memperebutkan hadiah Jutaan rupiah.
Adapun persyaratan peserta untuk mengikuti turnamen YNPS tersebut peserta cukup membawa kartu pelajar dan direkomendasikan rekomendasi kepala sekolah maupun guru pendamping, peserta masih berstatus pelajar saat mengikuti turnamen YNPS Cup 2.
Setiap Kategori akan di tetapkan 4 orang pemenang, Turnamen CUP nantinya direncakan dilaksanakan pada tanggal 04 Maret 2023 sampai 11 Maret 2023 di Yayasan Nelson Pandapotan Sitompul dan di Taman kota Tarutung.
Dewan pembina YNPS sekaligus pemilik Yayasan, Nelson Sitompul SE,MM kepada radarmedan.com Senin 20 April 2023 menjelaskan dirinya sendiri sampai membuat turnamen tersebut mempunyai dasar dan pengalaman dari dirinya sendiri.
"Saya mengenal permainan catur pada usia 9 tahun, saat itu duduk di kelas 3 SD, ketika melihat Ayah saya bermain catur dengan amang tua saya. Ayah saya dikenal salah seorang pecatur yang handal di desa Sitompul. Konon waktu anak-anak sudah mengalahkan Ompung saya main catur. Sekalipun yang memperkenalkan permainan catur itu adalah ompung saya sendiri. Yang menceritakan ini bukan ayah kami tetapi namboru kami. Saya amati bagaimana langkah pion dan setiap biji catur. Kemudian bebera lama berselang abang saya yang paling tua mengajari saya langkah demi langkah. Kemudian diajari bagaimana cara membuat skak dan mat. Permainan ini sangat menarik perhatian saya saat itu," paparnya.
Lanjutnya, suatu hari saya pergi ke rumah teman yang punya catur di rumahnya (saat itu sangat jarang rumah yang memiliki catur) di desa sakkaran. Saya ajak dia main catur. Dia semangat dan mengambil papan catur lalu kami main. Saya kaget karena membuat catur saya mat dalam 3 langkah. Main lagi, pada plat ke 2 kira-kira 7 langkah mati. Plat ke 3 belasan langkah mati. Dalam tempo 30 menit saya sudah kalah 5 set. Tetapi ada perbaikan. Karena semakin banyak langkahnya untuk mematikan biji catur saya.
Lalu bermodalkan langkah langkah itu saya ajak abang saya main catur, saya minta biji putih untuk saya dan saya coba langkah teman saya itu. Rupanya langkah itu sudah sangat dikuasai abang saya dan dengan mudah biji catur hitamnya memukul mundur biji catur putih saya dan hanya berapa langkah kemudian biji catur saya mati. Saya pelajari betul bagaimana langkah abang saya menangkis serangan gaya teman saya ini. Dengan modal itu saya tantang lagi teman saya yang di desa sakkaran. Tetapi saya masih kalah tetapi sudah cukup lama dan kadang dia sudah membutuhkan waktu untuk berpikir. Tidak seperti pertandingan pertama yang langsung dilibas 5 set.
Begitulah proses pengenalan saya terhadap permainan catur, dan menjadi sebuah hobi pada saat itu.
Tetapi pada zaman saya, di tahun 1969 itu, anak-anak juga bekerja di rumah. Bahkan pada usia 8 tahun sewaktu duduk di bangku kelas 2 SD saya sudah menjaga 4 orang adik. Jadi waktu untuk bermain catur adalah saat yang sangat amat mahal.
Bisa memuaskan hobi main catur adalah setelah merantau ke Jakarta.
Setiap pertandingan tingkat dunia selalu saya ikuti ulasannya. Dan saya praktekkan langkah-langkahnya sendiri. Kadang sampai dini hari sendirian mempelajari langkah-langkah mereka.
Pertemuan pertama tingkat dunia antara Juara Dunia FIDE Anatoly Karpov warga negara Unisovyet dengan penantang muda satu negara Garry Kasparov tahun 1984 tidak luput dari pantauan saya. Saya suka menjagokan underdog, maka saya menjagokan sang penantang muda berusia 21 tahun.
"Awal-awalnya harapan sudah pupus karena jagoan saya kalah secara berturut-turut 4 - 0. Karena aturan yang dibuat FIDE saat itu adalah : Pemenang adalah siapa yang terlebih dahulu menang sebanyak 6 kali. Jadi tinggal 2 kali lagi menang selesai sudah. Saya sempat enggan mengikutinya, tetapi waktu mendengar dunia dalam berita di TVRI jam 9 malam, berita olah raga yang utama adalah pertandingan Karpov vs Kasparov berakhir remis, maka halaman olahraga koran kompas besok paginya pun menjadi buruan utama," tuturnya.
(Perlu diketahui saat itu Televisi baru ada satu, hanya TVRI. Dan berita dunia hanya disiarkan sekali yaitu jam 9 malam). Selanjutnya urutan langkah-langkah tersebut yang disajikan oleh harian Kompas, saya gunting dan saya lengketkan di buku agenda.
Lanjutnya menceritakan pertandingan berikutnya remis sampai 17 kali. Setelah itu Kasparov menang. Selanjutnya Karpov menang 1 kali lagi dan Kasparov menang 2 kali lagi. Skor 5-3 saling mengalahkan itu diselingi remis juga. Kemudian remis berkepanjangan, dimana remis masih terulang 23 kali lagi, sehingga total remis ada 40 kali pertandingan. Pertandingan itu berlangsung selama 5 bulan. Kemudian pertandingan tersebut dihentikan karena Karpov sakit dan dirawat dirumah sakit.
Pertandingan kemudian diulang tahun berikutnya tahun 1985, dengan mengubah aturan permainan. Aturannya adalah : Pertandingan hanya dimainkan 24 kali. Siapa yang pertama mendapatkan poin 12,5 dialah pemenang (kalau menang 1 poin, kalau seri 1/2 poin).
Dan kalau skor 12 : 12 alias remis 24 kali, maka petahana tetap memegang mahkota juara FIDE.
Pertandingan pun dilangsungkan dan babak 1 Garry Kasparov menang. Rasanya harapan sudah besar jagoan saya akan menang. Singkatnyav pertandingan 24 babak tersebut dimenangkan oleh Garry Kasparov dengan skor 13 : 11
Kasparov menang 5
Karpov menang 3
Remis 16
Sejak saat itulah mengikuti pertandingan catur menjadi favorite saya selain pertandingan Bola.
Tetapi pada masa itu tahun 1982 dan beberapa tahun kemudian saya tidak ada lagi waktu bermain catur, karena kegiatan kerja dan kuliah. Siang kerja, malam kuliah. Jadi catur hanya main sendiri du kamar kost saat hari libur.
Jadi pengamat caturpun saat itu saya rasakan sangat melelahkan. Sangat memeras otak. Setelah selesai kuliah tahun 1988, waktu mengamati caturpun lebih banyak.
Tetapi tahun 1995 saya menghentikan kegiatan bermain dan mengamati catur. Saya berkonsentrasi dalam membina karir profesional. Tidak ada masa depan pemain catur di negara ini. Kira-kira begitulah bisikan saya untuk menghibur diri sendiri.
Namun, setelah Utut adianto seorang pecatur yang bergelar Grandmaster berkibar di lembaga legislatif sejak tahun 2018 (beliau sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 2009)
Maka saya tertantang untuk menciptakan bibit-bibit pecatur handal dari tanah Batak. Karena saya anggap profesi catur cocok untuk karakter orang Batak. Lalu tahun 2019 kami melakukan turnamen catur tingkat pelajar di Taput. Niatnya saat itu turnamen ke 2 dilangsungkan tahun 2021. Tetapi sebagaimana kita ketahui, Virus Corona - Covid 19 merebak sejak tahun 2020 dan tahun 2023 PPKM sudah dicabut, maka turnamen keduapun akan segera diselenggarakan"Yang muda yang berkarya dan yang muda yang berprestasi," pungkasnya.
Dahlia Simorangkir/PE
TAG : samosir-toba-taput-humbahas,sumut,olahraga