Warga Pandai Sikek Pasang Baliho Tolak Geothermal Tegaskan Pertanian sebagai Pilar Ekonomi yang Lebih Mapan Tanah Datar
Oleh : Radar Medan | 26 Sep 2025, 20:28:13 WIB | 👁 1549 Lihat Sumatera Barat
Keterangan Gambar : Baliho warga Nagari menghiasi kampung berisi pesan tegas: “Kami Msyarakat Pandai Sikek Menolak Geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Nagari Pandai Sikek, Kamis ( 25/09/25).
RADARMEDAN.COM, SUMATERA BARAT - Baliho warga Nagari menghiasi kampung berisi pesan tegas: “Kami Msyarakat Pandai Sikek Menolak Geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Nagari Pandai Sikek”
Baliho itu terpasang di persimpangan jalan utama, depan rumah gadang, hingga di area persawahan. Aksi tersebut menjadi simbol sikap kolektif masyarakat Pandai Sikek yang menempatkan pertanian sebagai prioritas utama dan jalan hidup yang harus dijaga, Kamis ( 25/09/25).
Pandai Sikek selama ini dikenal sebagai nagari yang mapan dalam sektor pertanian kawasan ini memiliki tanah subur yang dimanfaatkan untuk menanam padi, bawang merah, sayur-mayur, hingga palawija. Hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Sumatera Barat.
“Bagi kami, tanah dan sawah adalah harta tak ternilai. Pertanian sudah sejak lama menjadi nafas kehidupan di Pandai Sikek. Kehadiran proyek geothermal dikhawatirkan akan merusak lingkungan, mengancam lahan pertanian, dan menciptakan konflik horizontal. Karena itu, melalui momentum Hari Tani Nasional, kami bersatu menyuarakan penolakan kami,” ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan di sebut namanya.
Data dari Kabupaten Tanah Datar menunjukkan bahwa sektor pertanian berkontribusi sekitar 29,81 % terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Lebih dari 70 % penduduk Tanah Datar menggantungkan hidupnya pada pertanian, baik dalam bentuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, maupun perikanan.
Fakta ini menegaskan bahwa pertanian bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan tulang punggung kesejahteraan daerah.
Dalam tiga tahun terakhir, PDRB Tanah Datar meningkat lebih dari Rp 1,40 triliun. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari stabilitas sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi daerah. Dengan capaian ini, masyarakat Pandai Sikek semakin yakin bahwa mempertahankan pertanian jauh lebih menjanjikan daripada membuka ruang bagi proyek geothermal. Seorang petani muda mengungkapkan hal serupa:
“Pertanian itu jelas. Sawah yang kami garap hari ini, hasilnya bisa kami nikmati besok. Panen bisa langsung dijual ke pasar, membuka lapangan kerja, dan menghidupi keluarga. Geothermal mungkin menjanjikan pekerjaan, tapi hanya untuk segelintir orang, sementara risikonya bisa menghancurkan tanah yang jadi sumber hidup kami," tambahnya.
Warga Pandai Sikek memandang geothermal bukan sekadar proyek energi, melainkan ancaman terhadap keberlanjutan hidup mereka. Proyek ini membutuhkan pemboran, jaringan pipa, dan infrastruktur skala besar yang berpotensi mengganggu aliran air tanah serta merusak struktur tanah subur.
Selain itu, keuntungan dari geothermal cenderung mengalir ke perusahaan besar atau investor, sementara masyarakat lokal hanya menerima dampak lingkungan. Pekerjaan yang disediakan pun terbatas, tidak sebanding dengan ribuan keluarga yang hidup dari pertanian sehari-hari.
“Kalau sawah kami rusak, apa yang bisa kami makan? Apa yang bisa kami wariskan? Pertanian bisa terus ada sepanjang generasi, tapi geothermal hanya proyek sementara. Kami tidak ingin mempertaruhkan masa depan anak-cucu demi keuntungan sesaat,” ungkap seorang bundo kanduang yang ikut memasang baliho.
Peringatan yang Menjadi Pernyataan Sikap
Perayaan Hari Tani Nasional 2025 di Pandai Sikek akhirnya berubah menjadi momen perlawanan sekaligus refleksi. Bagi masyarakat, mempertahankan pertanian bukan hanya soal menjaga profesi, tetapi juga menjaga identitas, budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
Selain baliho, kegiatan peringatan juga diisi dengan diskusi antara generasi tua dan muda mengenai inovasi pertanian, penggunaan pupuk organik, hingga rencana mengembangkan agrowisata berbasis lanskap budaya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Pandai Sikek tidak anti pembangunan, melainkan ingin pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan berpihak pada rakyat.
“Kami bukan menolak pembangunan. Kami hanya ingin pembangunan yang menjaga tanah dan air, bukan yang mengorbankannya. Pertanian adalah masa depan kami, sekaligus masa depan nagari ini,” tegas seorang pemuda Pandai Sikek (RAR)/pe
RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.
Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .
RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran.
Update Ddata terbaru, . . .
Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .
RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .
RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .