Berjuang di Tengah Kesepian: Keteguhan Hati Kakek Jepri
Oleh : Radar Medan | 04 Jun 2025, 17:03:05 WIB | 👁 427 Lihat Sekitar Kita
Keterangan Gambar : Kakek Jepri dan papan kecil bertuliskan “Mohon Bantuan, Sakit Stroke”
RADARMEDAN.COM - Di bawah rindangnya pepohonan dan pilar tua di kawasan Jalan Abdullah Lubis, Medan, Kecamatan Medan Baru, seorang pria tua terduduk dengan pakaian sederhana, duduk bersandar pada tongkatnya. Wajahnya dipenuhi kerut, tanda perjuangan panjang dalam hidup.
Pria itu, yang dikenal sebagai Kakek Jepri, telah menjadi saksi perjalanan hidup yang tak mudah selama 75 tahun. Dengan bantuan tongkat dan papan kecil bertuliskan “Mohon Bantuan, Sakit Stroke”, ia duduk menunggu uluran tangan orang-orang yang peduli.
Kakek Jepri, yang lahir di tahun 1950, tinggal di Jalan Darusalam. Walaupun masih satu jalan dengan tempat ia tinggal dan mengemis, Kakek Jepri lebih memilih tidak jauh dari rumah karena, di satu sisi, kondisi yang sedang mengalami penyakit stroke. Kini hidup hanya sebatang kara. Istrinya telah lama meninggal, sementara anak-anaknya yang dulu menjadi harapan telah pergi tanpa kabar.
"Anak-anak saya terakhir pulang dua tahun lalu dari Malaysia, setelah itu mereka tidak pernah menjenguk lagi," katanya dengan suara pelan namun tegar. Ia bukan hanya berjuang melawan waktu, tapi juga melawan kesepian, sakit, dan keterasingan.
Meski hidup dalam keterbatasan, Kakek Jepri tidak pernah menyerah. Ia tidak meminta belas kasihan secara berlebihan. Yang ia cari hanyalah secercah harapan untuk tetap hidup dengan layak, untuk bisa mengobati sakitnya, dan mungkin, untuk kembali merasakan kehangatan yang dulu ia miliki bersama keluarga.
Empat tahun terakhir menjadi masa terberat bagi Kakek Jepri. Ia mengidap penyakit stroke ringan yang membuatnya kesulitan berjalan. Namun, dengan semangat hidup yang tak pernah padam, ia tetap berjuang. Tongkat yang kini setia menemaninya bukan sekadar alat bantu, tetapi simbol keteguhan hati seorang lelaki tua yang tak mau menyerah pada keadaan.
"Sudah tidak ada lagi yang menghidupkan dan mengurus Kakek," ujarnya dengan tatapan penuh kesepian. Dengan suara yang bergetar namun penuh kejujuran, ia menceritakan bahwa, "Sejak sakit, tidak ada satu pun anggota keluarga yang menemaninya."
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan, Kakek Jepri memilih meminta sedekah selama empat tahun. Ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, termasuk di simpang lampu merah, demi mendapatkan rezeki. “Saya tidak menetap di satu tempat saja, Nak. Yang penting ada tempat berteduh,” ujarnya.
Penghasilan Kakek Jepri tidak menentu. Dalam sehari, ia biasanya mendapat kurang dari 80 ribu rupiah. Namun, hari Jumat sering membawa rezeki lebih baginya.
"Alhamdulillah, untuk makan dan minum biasanya cukup. Kalau ada sisa, saya tabung untuk biaya pengobatan," ceritanya sambil tersenyum kecil. Terkadang, masyarakat sekitar yang iba turut memberinya makanan atau minuman.
Kakek Jepri menjelaskan bahwa setiap kali tabungannya mencapai 300 ribu rupiah, ia segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dalam kondisi tubuh yang melemah, perjuangan itu tidak mudah. Namun, ia tetap bersikeras untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri.
Di tengah kesulitan, Kakek Jepri menemukan harapan kecil dalam kebaikan orang-orang di sekitarnya. Dukungan dari mereka yang memberikan sedekah atau sekadar senyuman hangat menjadi pengingat bahwa manusia masih saling peduli.
Kisah Kakek Jepri bukan hanya tentang kesedihan atau kehilangan, tetapi juga tentang keberanian, keteguhan, dan harapan. Ia adalah gambaran nyata dari seorang pejuang kehidupan, yang meski dihantam berbagai cobaan, tetap berdiri tegak di tengah badai.
Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita terus melangkah meski jalan terasa begitu berat, bagaimana usia tua, yang seharusnya menjadi masa beristirahat, justru menjadi masa paling berat dalam hidupnya.
Di tengah hiruk-pikuk kota, masih ada sosok-sosok seperti Kakek Jepri yang menunggu uluran tangan dari kita yang masih memiliki lebih. Bukan hanya soal uang, tapi juga tentang empati dan kepedulian yang mulai langka di zaman ini.
Pengirim : Sayyid Musafa Alwan Nim : 0603223148 Jurusan : Ilmu Komunikasi/Peminatan Jurnalistik Semester : Semester 6 Fakultas : Ilmu Sosial UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.
Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .
RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran.
Update Ddata terbaru, . . .
Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .
RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .
RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .