Keterangan Gambar : Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH sewaktu meninjau Green House Bunga Krisan, salah satu objek wisata bunga Jumat (7/2)2020) pukul 10.00 WIB di Merek
RADARMEDAN.COM, KARO - Bupati Karo Terkelin Brahmana, didampingi ketua TP PKK kab Karo Ny Sariati Terkelin Brahmana, Asisten 1 Pemerintahan Drs Suang Karo-karo, Kadis Parawisata dan Kebudayaan Munarta Ginting, Kadis Disprindag Edison Karo-karo, Kabid Hortikultira Pertanian Mikael Purba, Camat Merek Juspri Nadeak dan Ibu PKK kab Karo, meninjau Green House Bunga Krisan, yang dikabarkan salah satu objek wisata bunga untuk dijadikan studi tiru, Jumat (7/2)2020) pukul 10.00 WIB di Merek.
Green House ini dikelola oleh pengusaha dari Belanda yang sudah menetap hampir 30 tahun berdomisili di Medan, namanya Mr. Berts dan Mrs Marica.
Menurut Terkelin, saat berada dilokasi sangat kagum dan takjub saat melihat warna warni bunga yang tumbuh dan beraneka ragam di lokasi itu.
Ia mengaku, keberadaan Green House ini baru pertama kali ini diketahuinya, setelah ada info dari ibu-ibu PKK kab Karo, bahwa ada Green House bunga Krisan di Merek.
"Setelah kita lihat, alur penanaman hingga proses perawatan dan panen memang cukup rumit dan butuh biaya yang relatif besar, namun semua ini dapat dijadikan studi tiru agar masyarakat kita mengembangkan bunga krisan melalui BUMDES. Untuk itu, saya minta Kabid hortikultura Mikael Purba buat studi tiru, potensi ini cukup baik, caranya gunakan lahan Pemkab Karo yang ada di Nagara, kelola melalui BUMDES dan cara kedua adakan kerja sama melalui Mou," terang Bupati.
Ketua PKK kab karo Ny Sariati Terkelin Brahmana, mengatakan dengan keberadaan bunga Krisan diwilayah Karo, cukup mendebarkan bagi petani bunga tradisional yang ada di kab. Karo, pasalnya bunga Krisan ini diketahui segala lini cukup diandalkan baik kualitas dan kwantitasnya.
"Kepada pengusaha agar hasil bunga Krisan ini sementara jangan dipasarkan di wilayah karo, untuk menjaga ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan peran PKK ke desa menyerap dan menampung aspirasi keluhan yang didapat melalui seminar dan diskusi," kata Sariati.
Sementara Mr berts dan Mrs Marica saat dialog mengenai bunga Krisan miliknya mengaku bunga Krisan sangat baik.
"Warnanya sangat beragam, daunnya unik, dan bentuknya pun macam-macam. Nah, sekali lagi, salah satu yang menarik dari bunga Krisan adalah ragam wujudnya. Baik itu aneka bentuk seruni sampai aneka rupa warna bunga Krisan. Tapi yang ada sekarang ini ada 14 jenis bunga krisan di tanam," ujarnya.
Berts mengaku, hasil bunga Krisan per/minggu mampu menghasilkan 30 ribu batang setelah masa panen, semua ini kita pasarkan ke Jakarta dan sekitar Medan.
Selebihnya, Berts mengatakan 2 bulan kedepan bunga Krisan ini sudah dapat kami ekspor ke Negara Jepang , sebab selama ini pihak Jepang sudah melakukan penjajakan dan kerjasama bersama kami melalui kantor pusat di Tanjung Morawa, sedangkan di Merek ini hanya cabang.
"Proses tanam hingga panen bunga Krisan, hanya butuh waktu 15 minggu, sehingga pengembangan bunga Krisan kedepan terus kami tingkatkan dari sekarang, Green House dengan seluas 1.2 ha, dengan derasnya arus permintaan dari pihak Jepang maka kita akan menambah luas Green house 6 Ha lagi," ucap Mr. Berts dan Mrs. Marica warga Belanda ini. (RT/RM)/PE/red
TAG : parawisata,karo,wisata