DPP Horas Bangso Batak Keberatan Atas Wacana Gubernur Musnahkan Babi

Oleh : Admin Radar Medan | 10 Jan 2020, 15:43:36 WIB | 👁 1600 Lihat
Umum
DPP Horas Bangso Batak Keberatan Atas Wacana Gubernur Musnahkan Babi

Ketua Perkumpulan Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul angkat bicara terkati wacana Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi untuk memusnahkan ternak babi di Sumatera Utara.

Sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi menyebutkan hingga awal Januari 2020 ini, tercatat sudah 42.000 ekor lebih babi mati di Sumatra Utara karena serangan virus ASF. Agar virus ASF itu hilang dari Sumut, kata Gubsu satu-satunya cara adalah dengan memusnahkan seluruh babi, baik yang terjangkit virus ASF maupun babi yang masih hidup.

“Saya selaku Ketua Umum DPP HBB keberatan, karena wacana itu adalah jalan pintas, bukan solusi yang tepat. Pasalnya dampak ekonomi, dampak sosial akan berimbas kepada masyarakat Sumut,” ujar Lamsiang Sitompul, Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, seharusnya yang dilakukan Pemerintah Sumatera Utara adalah pengobatan virus itu dan pencegahan agar tidak mewabah. Lamsiang juga sangat kecewa karena sangat minim, bahkan tidak ada tindakan untuk pengobatan dan pencegahan.

“Saya tidak pernah baca ada tindakan pencegahan dan pengobatan, baik oleh pemerintah kabupaten/kota, Pemprov Sumut dan Pemerintah Pusat untuk mengobati virus yang terjangkit itu. Tidak ada turun tim untuk itu. Yang ada tim hanya untuk mengubur. Pengobatannya apa, pencegahannya bagaimana,” tanya Lamsiang Sitompul.

“Yang tidak kalah penting juga, ada kecurigaan masyarakat ini. Kenapa hanya di Sumatera Utara itu babi terjangkit penyakit. Kenapa tidak ada di provinsi lain seperti di Riau, Aceh yang juga banyak memelihari babi. Jangan-jangan ini ada upaya-upaya yang lain,” ujar Lamsing.

Menurut Lamsing Sitompul, yang paling mengecewakan, sebelumnya hal ini diumumkan adalah penyakit kolera babi, ternyata sekarang menurut surat dari Kementan RI itu adalah virus ASF.

“Ini menurut saya aneh, tolong dipastikan, sumbernya apa dan dari mana? Mengobatinya seperti apa? Mencegahnya seperti apa? Itu yang penting bukan langsung memusnahkan,” ujar Sitompul.

Kata Lamsiang Sitompul, anggaran yang ada hanya untuk memantau masuknya babi di Sumut, bukan anggaran untuk mengobati babi atau mencegah dengan memberikan vaksin kepada babi.

“Kita minta Gubernur Sumut meninjau ulang kebijakan itu, karena hal itu bisa memicu aksi unjuk rasa peternak babi dan juga masyarakat. Tolong ditinjau ulang kebijakan itu, berika solusi yang baik,” kata Lamsiang Sitompul.

Butuh 20 Tahun

Sebelumnya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, China sudah pernah memusnahkan seluruh babi untuk menghentikan perkembangan wabah ASF. Namun butuh waktu 20 tahun berikutnya untuk bisa kembali beternak babi.

Kata Edy, begitupun dengan memusnahkan babi, tidak semudah yang dibayangkan. Selain butuh biaya besar untuk mengganti rugi babi milik masyarakat maupun perusahaan, juga karena dampak sosialnya di masyarakat. Sebagaimana diketahui, ada sekitar 3 juta ekor populasi babi di Sumut.

Namun di sisi lain jika seluruh babi tidak dimusnahkan, jumlah babi yang mati di Sumut cepat atau lambat dipastikan semakin banyak lagi sebab hingga sejauh ini, belum ada ditemukan obat virus ASF.

Namun demikian hal ini menjadi dilema bagi Gubernur Sumut Edy karena hingga sejauh ini pula, Edy belum mau menyatakan wabah ASF di Sumut sebagai bencana. Butuh waktu 1 bulan baginya sebelum nantinya mengambil keputusan musnahkan atau tidak.

“Ada dilema di situ, kalau saya iyakan ini bilang bencana, semua babi ini harus dimusnahkan. Kasih saya waktu satu bulan,” kata Edy Rahmayadi menjawab wartawan di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (06/01/2020) sore.

Sebelumnya, Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan 16 daerah di Provinsi Sumut positif terjangkit penyakit ASF babi. Hal itu diumumkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, dalam Surat Keputusan Nomor 820/KPTS/PK.320/M/12/2019 tentang pernyataan wabah penyakit demam babi afrika (African Swine Fever) tertanggal 12 Desember 2019.

Adapun16 daerah itu adalah Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Medan.

Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan jajarannya akan mengisolasi daerah yang terjangkit demam babi Afrika untuk mencegah virus tersebut menyebar dan menjangkiti ternak babi lainnya.

“Salah satunya dengan mengisolasi daerah yang terjangkit sangat total, kemudian daerah lain harus secara rutin, tiap hari harus cek apakah ada virus yang menyangkut,” kata Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.

Syahrul mengatakan isolasi memang langkah yang paling penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. “Isolasi untuk dia ke luar wilayah, itu yang kita perketat, oleh pemerintah daerah,” katanya.

Peternakan babi tidak dikembangkan secara menyeluruh di Indonesia tapi terpusat di satu titik. Kabupaten yang terjangkit juga tidak lebih dari dua atau tiga wilayah. Oleh karena itu, pengendalian secara maksimal sesuai prosedur, yakni dengan pemusnahan, masih dalam proses dilakukan.

“Kami sudah lakukan pengendalian secara maksimal dilakukan oleh para gubernur, bupati dan jajaran pengamanan yang ada, tentu saja penanganan sesuai prosedur yang ada, memang harus musnahkan di sana dan itu dalam proses,” katanya.

Terkait sikap Malaysia yang melarang impor babi dari kawasan yang terjangkit, termasuk Indonesia, menurut Syahrul hal itu memang jadi risiko yang harus diterima.

“Itulah salah satu risiko kalau kita terjangkit, makanya saya juga tetapkan daerah khusus saja yang terjangkit itu yang harus jawab. Pengalaman kita tentang flu burung kemarin. Begitu bilang ada yang terjangkit, tidak masuk (impornya),” katanya.

Kementerian Pertanian telah mengumumkan adanya kasus Demam Babi Afrika atau lebih dikenal dengan African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara.

Hal itu ditegaskan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 820/Kpts/PK.32/M/12/2019 tentang Pernyataan Wabah Penyakit demam babi Afrika (African Swine Fever/ ASF) pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara pada12 Desember 2019.

Penyakit ASF telah terjadi di 16 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS), sampai minggu ke-2 Desember 2019, total kematian ternak babi yang terjadi di Sumut dilaporkan mencapai 28.136 ekor(LS)/PE/red


TAG : komunitas


Komentar Facebook

Tuliskan Komentar dengan account Facebook

Kembali Ke halaman Utama

Berita Lainnya:

IMG-20230316-WA0000_compress92.jpg

Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan, Polres Taput Lakukan Olah TKP

🔖 DAERAH 👤Radar Medan 🕔13:15:56, 16 Mar 2023

RADARMEDAN.COM, TAPUT - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan warga di semak-semak di desa Pancur Napitu kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara.  Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi S.I.K, MH melalui Kasi Humas IPDA Gaung Wira Utama S.T.Rk,  membenarkan penemuan mayat  tanpa indentitas tersebut. Gaung menambahkan, penemuan . . .

Berita Selengkapnya
IMG-20230311-WA0000.jpg

Edarkan Sabu, Seorang Wanita Diamankan Satresnarkoba Polres Tanah Karo

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔10:06:03, 11 Mar 2023

RADARMEDAN.COM, KARO- Polres Tanah Karo kembali berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu, Rabu(08/03/2023) pukul 12.00 WIB, di Desa Lau Kasumpat Kecamatan Mardingding Kabupaten Karo. Pengungkapan kali ini dilaksanakan Unit Reskrim Polsek Mardinding dengan berhasil mengamankan seorang perempuan inisial BS(43), warga Desa Lau . . .

Berita Selengkapnya
IMG-20230306-WA0028_compress61.jpg

Dinas Kominfo Karo Diduga Tidak Transparan Mengelola Anggaran Publikasi

🔖 DAERAH 👤Radar Medan 🕔14:14:00, 06 Mar 2023

RADARMEDAN.COM, KARO - Praktek pilih kasih maupun diskriminasi di lingkungan Pemkab Karo khususnya Dinas Kominfo Kabupaten Karo diduga disinyalir sarat nepotisme. Hal tersebut disebabkan adanya pilih kasih dari Kepala Dinas Kominfo Karo saat kegiatan konferensi pers Hari jadi kabupaten Karo ke 77, Senin (6/03/2022). di Aula Kantor Bupati . . .

Berita Selengkapnya
Screenshot_20230302-100849_WhatsApp_compress70.jpg

Gegara Pupuk Subsidi, Seorang Petani di Asahan Jadi Tersangka, PDIP : Periksa Jaringan Distribusi

🔖 DAERAH 👤Radar Medan 🕔10:24:26, 02 Mar 2023

RADARMEDAB.COM, ASAHAN – Seorang petani di Desa Sialau Maraja Kecamatan Setia Janji Asahan bernama Firman Siahaan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Asahan dengan Surat Panggilan Ke-II bernomor SP-Gil/65.A/II2023/Reskim pertanggal 25 Februari 2023 dalam perkara tindak pidana perekonomian Jo peredaran dan pendistribusian pupuk . . .

Berita Selengkapnya
jkwwisata.jpg

Presiden Jokowi : Ajang Internasional Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

🔖 WISATA 👤Radar Medan 🕔10:49:39, 27 Feb 2023

RADARMEDAN.COM, TOBA - Presiden Joko Widodo menilai bahwa ajang-ajang internasional seperti ajang balap perahu F1H2O/Powerboat akan dapat membangun jenama dari daerah yang menyelenggarakannya serta memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Hal tersebut Presiden sampaikan dalam keterangannya kepada awak media usai menyaksikan balapan F1H2O di . . .

Berita Selengkapnya
FB_IMG_1676334089636_compress35.jpg

Polda Sumut Tangkap Penembak Mantan Anggota DPRD Langkat

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔07:24:37, 14 Feb 2023

RADARMEDAN.COM - Tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumut dan Satreskrim Polres Langkat, berhasil mengungkap kasus mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino (47). Motif para pelaku membunuh politikus Partai Golkar itu karena masalah bisnis kelapa sawit.  Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak didampingi Direktur Reskrimum . . .

Berita Selengkapnya
pemtrr.jpg

Ini Cerita Para Pemred Saat Makan Durian Bersama Presiden Jokowi

🔖 NASIONAL 👤Radar Medan 🕔09:20:48, 09 Feb 2023

RADARMEDAN.COM - Momen kebersamaan Presiden Joko Widodo dengan para pemimpin redaksi (pemred) media nasional dan lokal Sumatra Utara memberikan cerita menarik. Hal tersebut didapatkan saat Presiden Jokowi menikmati durian bersama pemred di Si Bolang Durian, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada Rabu malam, 8 Februari 2023. Arifin . . .

Berita Selengkapnya
IMG_20230204_211850_compress45.jpg

Kepala Sekolah SMAN 2 Bilah Hilir Resmi Dilaporkan ke Polisi

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔21:30:33, 04 Feb 2023

RADARMEDAN, LABUHANBATU - Salah seorang guru honor SMA Negeri 2 Bilah Hilir yang diduga menjadi korban penipuan dengan iming-iming guna mengikuti seleksi P3K di Labuhanbatu resmi melayangkan laporan ke Polres Labuhanbatu di Jalan Thamrin No 7 Rantauprapat, Jumat (3/2/2023) malam. Kepada wartawan, korban dugaan penipuan tersebut mengaku . . .

Berita Selengkapnya
MUST.jpg

Musra Tentukan Arah Dukungan Capres 2024 dan Pembangunan Sumut

🔖 KOMUNITAS 👤Radar Medan 🕔00:47:00, 31 Jan 2023

RADARMEDAN.COM - Musyawarah Rakyat (MUSRA) se Sumatera Utara akan berlangsung di GOR Futsal Dispora Pemprov Sumut, Jalan Willem Iskandar, Pancing, pada Sabtu 11 Februari 2023 mendatang. Ketua Panitia Musra, TM Yusuf, mengatakan akan menghadirkan empat ribu warga Sumut yang akan menggunakan hak suara memilih Calon Presiden dan Calon Wakil . . .

Berita Selengkapnya
hbb2.jpg

Dampingi Keluarga Korban Aipda GS, LBH HBB Pertanyakan Proses Penyelidikan

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔22:19:19, 26 Jan 2023

RADARMEDAN.COM - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Horas Bangso Batak (HBB) dampingi keluarga korban Aipda GS yang tewas beberapa waktu lalu mengunjungi Polsek Medan Helvetia, Kamis 26/01/2023. LBH HBB dipimpin Thomson M Parapat, SH bersama Donal Lubis, SH dan Hengki Silaen, SH mendampingi Gutben Silaen selaku abang kandung korban. Gutben Silaen . . .

Berita Selengkapnya

Berita Utama

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami.

Jejak Pendapat

Anda Suka Smartphone Samsung atau OPPO?
  Samsung
  Oppo