RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU- Baru-baru ini heboh video Tiktok seorang perempuan yang diunggah akun @famarcll, tengah berteriak histeris sambil menangis mengeluhkan tidak adanya seorang pun dokter di Puskesmas Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, hingga viral di media sosial.
Menanggapi video itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Negeri Lama Sukiyem, melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers guna meluruskan kejadian sebenarnya, menurut Sukyem video di Tiktok itu tidak benar.
"Video viral itu tidak benar, karena pasien sudah meninggal dunia di perjalanan, menurut kami ini mencemarkan nama baik, kami meminta pihak keluarga memohon maaf. Kalau tidak ada itikad baik, kami akan berkoordinasi dengan pihak yang berwajib," sebut Sukiyem, Kamis (20/04/2023).
Dalam konferensi pers, Kapus Sukiyem menjelaskan kronologis sebenarnya bahwa pasien yang dirujuk dari perusahaan perkebunan PT Hari Sawit Jaya (HSJ) Kebun Andalas menemui Bidan Kebun Mawar Saragih, di kediamannya untuk melakukan infus kepada pasien. Saat diperiksa, pasien sudah tidak bisa di infus dan disarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat.
Dengan didampingi Bidan Mawar Saragih, pasien dievakuasi dengan mobil minibus.
Melihat kondisi yang semakin kritis, Bidan Mawar Saragih menyarankan menggunakan ambulance milik perusahaan agar lancar dalam perjalanan. Saat dipindahkan dari minibus, pasien sudah meninggal namun keluarga pasien tidak percaya dan meminta bidan mencari dokter terdekat, hingga tiba di klinik terdekat milik Rusdi, saat itu Rusdi sedang menunaikan shalat tarawih.
"Menurut keterangan dr Rusdy, dia dijemput ke masjid untuk memeriksa pasien. Dan dalam pemeriksaan dr Rusdy memang pasien sudah meninggal sekitar 5-10 sebelumnya. Karena keluarga tidak percaya bapaknya sudah meninggal, pasien dibawa ke Puskesmas Negeri Lama," lanjut Sukiyem.
Di Puskesmas Negeri Lama, pasien diterima Perawat Jaga yang sedang piket dan meminta keluarga bersabar sebentar sembari menghubungi Dokter Puskesmas Parluhutan Silaban melalui seluler (Hp).
Disana, Bidan Kebun Mawar Saragih, menjelaskan kepada Perawat Jaga bahwa pasien sudah meninggal dalam perjalanan. Untuk meyakinkan pihak keluarga, Mawar meminta agar Dokter Puskesmas memeriksa kembali.
Sementara Dokter Puskesmas Negeri Lama Parluhutan Silaban, mengatakan pasien langsung diperiksa perawat. Perawat menyatakan pasien meninggal saat tiba di Puskesmas.
"Setelah saya periksa ternyata pasien sudah meninggal, namun pihak keluarga tidak percaya dan marah-marah. Sebelum dibawa kemari pasien sudah dibawa ke klinik dan sudah dinyatakan meninggal disana," kata Parluhutan.
Camat Bilah Hilir Ridwan Harahap, berharap dengan adanya konferensi pers ini dapat menjelaskan kejadian sebenarnya kepada masyarakat.
Hingga saat ini pihak kelurga pasien belum dapat dihubungi guna dimintai keterangan.
Dalam konferensi pers, hadir Kabid Yankes Kabupaten Labuhanbatu Indra Agusman Sinaga, Kepala Puskesmas Negeri Lama Sukiyem, Camat Bilah Hilir Ridwan Harahap, Perwakilan Koramil 09 Negeri Lama Sugianto, Lurah Negerilama, Dokter Puskesmas Parluhutan Silaban, Rusdy, Abdul Rahman, Bidan Kebun Mawar Saragih dan Bidan Piket yang menerima pasien di Puskesmas. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu,kesehatan