RADARMEDAN.COM,KARO-Menghadapi situasi melawan Pandemik Covid-19, berbagai kalangan bahu membahu serta bergotong-royong menunjukkan peran aktifnya untuk saling berbagi kasih, dan kali ini Gereja Tuhan turut ambil bagian dibawah koordinasi Badan kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Karo.
Sikap ini, akibat dampak kondisi carut marut ekonomi, yang memprihatinkan dialami segenap elemen masyarakat, maka Gereja terpanggil untuk berbagi kasih.
Hal ini menggugah kepedulian dengan sepakat bersehati mendirikan Posko gereja Peduli dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19.
Demikian dikatakan, Ketua panitia Posko Gereja peduli Pdt. Yosua Sinukaban disela sela menyampaikan kata sambutan, sebelum Posko diresmikan oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana, Senin(4/5/2020) pukul 09.00 WIB di jalan Jamin Ginting Gang Gelombang desa Ketaren kecamatan Kabanjahe.
Acara ini turut dihadiri Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Plh ketua tim Gugus Ir Martin Sitepu, kakesbang Tetap Ginting, kadis Sosial Benyamin Sukatendel, Pasilog dim-0205/TK, sekretaris Gereja Peduli Pdt Sadrah Brahmana, Pdt Andi sastra Ginting, (BKAG) Pdt sutrisno, (GPdi), Pdt Masada Sinukaban,(GBKP) Pdt. Antoni Tarigan,(Betani).
Dalam sambutan Ketua Panitia Gereja Peduli Pdt Yosua Sinukaban mengatakan, seiring perjalanan dalam situasi pandemi Covid-19 yang dirasakan segenap elemen masyarakat kab Karo, Gereja dan Hamba Tuhan bersehati ingin meringankan beban Hamba Tuhan dan keluarganya serta masyarakat yang mengalami terdampak Covid-19, sehingga diputuskan bersama Hamba Tuhan lainnya, aksi sosial tersebut dengan "Gereja Peduli".
"Dengan keberadaan Posko Gereja peduli, Pdt Yosua mengharapkan dengan kebersamaan yang ada dan uluran tangan para jemaat telah menyisihkan sedikit Rejekinya, kemudian akan disalurkan bagi Hamba Hamba Tuhan Se-kab. Karo,"katanya.
Lantas yang berhak menerima penyaluran bantuan, telah ada kriteria yang diputuskan bersama panitia, bagi Hamba Tuhan yang dianggap layak dan wajar menerimanya.
" Sesuai data panitia akan menyalurkan bantuan sembako kepada 100 orang Hamba Tuhan Se-kab. Karo,"jelas Pdt Yosua.
BERBAGI SAAT KEKURANGAN
Ketua Badan kerjasama Antar Gereja (BKAG) kab. Karo Pdt. Andi Sastra Ginting menyebut, dengan terbentuknya Posko Gereja peduli, mengisyaratkan Gereja harus menjalankan ayat dalam Alkitab.
Ayat itu, menuliskan dalam Galatia 6:2 (TB) Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Disamping itu, tetap merujuk kepada Alkitab seperti janda Di Sarfat. Janda itu, meski dalam keadaan kurang, ternyata lebih suka membagikan makanannya.
"Memang dia dalam keadaan kritis karena tak ada makanan untuk esok hari. Tetapi, dalam keadaan serba sedikit itu, dia masih mau memberi. Demikianlah kisah yang terekam dalam 1 Raja-raja 17:7-16," katanya.
PERANG MELAWAN Covid-19
Dikesempatan yang sama Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, sangat mengapreisasi tindakan yang dilakukan oleh Hamba - Hamba Tuhan membentuksuatu aksi sosial dalam implementasi sebuah wadah "Gereja Peduli".
Dalam pidatonya, Terkelin menyampaikan pesan moral dalam kondisi saat sekarang ini, sama seperti ibarat Dalam situasi perang, dikutip dari sebuah tulisan, "Presiden Uganda, Covid-19 merupakan musuh manusia yang menakutkan, maka tidak ada yang meminta siapa pun untuk tetap di dalam rumah. Namun tetap di dalam ruangan sebagai pilihan terbaik, tanpa ada yang meminta.
" Jika Anda memiliki ruang bawah tanah, anda bersembunyi di sana selama peperangan berlangsung. Selama perang, anda tidak menuntut kebebasan, namun Anda rela menukarkan kebebasan Anda demi bertahan hidup,"katanya.
" Selama perang, kita harus bersyukur kepada Tuhan karena melihat matahari esok sebagai orang hidup. Selama perang, tidak merasa perlu untuk khawatir tentang sekolah anak-anak,"tambahnya.
Untuk itu, Ketahuilah, Dunia saat ini dalam keadaan perang melawan Covid-19 yang tidak dapat dilihat mata, untuk itu, kita harus waspada, berjaga, disiplin karena saat ini Perang tanpa senjata dan peluru, tanpa tentara manusia, tanpa batas, tanpa perjanjian gencatan senjata, tanpa medan tempur serta perang tanpa melihat tempat Suci.
"Makna isi dari cerita Presiden Uganda yang saya sampaikan, inilah gambaran situasi yang semua kita menghadapinya, yang penting, apa pesan pemerintah dalam peperangan melawan Covid-19, kita patuhi dan ikuti, dalam protokol kesehatan," ucap Terkelin, sembari menyerahkan 500 pcs masker ke Posko.
Sambungnya, para Pendeta yang ingin dapat bantuan dari pemerintah, dapat diajukan kepada kepala desa dimana domisili, sebab sebelumnya telah didata masyakat miskin dan terdampak Covid-19, melalui Kades diteruskan melalui camat dan ke dinas sosial.
"Kriteria sudah ada, pun begitu bagi yang belum terdata silahkan sampaikan ke Kades bagi masyarakat pendatang yang tinggal di kab. Karo yang tidak memiliki KTP, berhak dapat bantuan dari pemerintah,"katanya.
Dipenghujung acara, dilakukan buka tirai Posko gereja peduli oleh Bupati Karo didampingi ketua DPRD Karo Iriani dan Hamba Tuhan, sekaligus disalurkan sembako kepada perwakilan para Hamba Tuhan.(RT/RM)
TAG : virus-corona,karo,daerah