RADARMEDAN.COM, SIBOLGA - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, Ketua DPRD Tapteng Antonius Hutabarat, SP, Wakil Ketua DPRD Tapteng Aswar Efendi Simanullang dan Dharma Bakti Marbun serta Anggota DPRD Tapteng Patricius Rajagukguk menggelar Jumpa Pers dengan Awak Media Sibolga-Tapteng di Cafe Kopi Mamak, Sabtu (14/09/2019) sore.
Pada kesempatan itu, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan, alasan dilakukannya razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tapteng, Dinas Perhubungan (Dishub) Tapteng, dan Tim Gabungan terkait kelengkapan administrasi Mobil Pengangkut Ikan dan komoditi lainnya dari luar daerah.
"Muncul berbagai komentar miring ketika saya perintahkan Satpol PP dan Dishub melakukan razia atas mobil pengangkut ikan, sayur, dan berbagai bahan lainnya dari luar Sibolga-Tapteng yang hendak masuk ke Sibolga-Tapteng. Untuk itu, saya akan luruskan agar tidak menjadi fitnah dan berujung dosa," kata Bupati Tapteng.
Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan kampanye pemberantasan narkoba yang dengan gencar dilakukan dan berbagai kebijakan yang diambil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini, saya sangat getol melakukan pemberantasan peredaran narkoba di wilayah kerja saya dan hasil penyelidikan kami bersama tim bahwa pengiriman ikan, sayur, dan berbagai bahan lainnya kerap dijadikan modus masuknya narkoba. Perlu saya sampaikan bahwa bukan hanya mobil pembawa ikan asal Aceh yang kami razia, namun juga dari seluruh daerah luar Sibolga-Tapteng," ungkap Bupati Tapteng.
"Kedepan, saya berharap ekonomi Tapteng dan Sibolga akan mengalami peningkatan signifikan. Mungkin muncul pertanyaan, kenapa mesti saya pikirkan atau urusi Sibolga dan bukan cuma Tapteng saja. Sebabnya warga saya juga tidak sedikit yang mencari nafkah di Sibolga, demikian pula sebaliknya. Merupakan fakta bahwa perekonomian Tapteng dan Sibolga sangat bergantung dari sektor perikanan dan saat ini sektor tersebut menjadi korban monopoli oknum pengusaha, yang merugikan nelayan Tapteng dan Sibolga. Terkait hal itu, DPC HNSI Sibolga telah surati saya dan suratnya masih saya simpan," tutur Bupati Tapteng.
Bupati Tapteng menjelaskan solusi untuk memutus mata rantai monopoli perikanan tersebut adalah dengan membatasi masuknya ikan dari luar Tapteng dan Sibolga dari jalur darat, dan merubah menjadi jalur laut.
"Garis bawahi, kami hanya membatasi bukan menyetop total serta kami akan terapkan aturan bahwa yang masuk dari jalur darat, tidak boleh langsung ke Pabrik (Cold Storage), tetapi harus melalui pasar ikan agar memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat, khususnya pekerja perikanan, bukan hanya keuntungan pihak tertentu saja," papar Bupati Tapteng.
Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan ada jenis ikan tertentu yang akan diperbolehkan langsung ke pabrik, seperti Ikan Cakalang dan beberapa jenis lainnya.
"Saya tahu betul bahwa memang tidak sedikit pula warga saya yang bergantung hidup kerja di pabrik dari rantai bisnis Ikan Cakalang ini. Upaya yang saya lakukan agar ikan masuk dari luar Tapteng dan Sibolga dari jalur laut juga akan berdampak signifikan bagi perekonomian Tapteng dan Sibolga. Ketika bertambah banyaknya
kapal dari luar Tapteng dan Sibolga sandar dan bongkar muat di Sibolga, tentu akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan mata pencaharian bagi buruh bongkar muat, pemilih ikan, dan berbagai pekerja perikanan lainnya," ujarnya.
"Saudara-saudara saya para Nelayan Aceh juga jangan khawatir akan langkah ini. Jika sebahagian kapal dari Aceh sandar, bongkar, dan muat di Tapteng dan Sibolga maka di Aceh harga ikan juga akan mengalami kenaikan, dikarenakan ikan tidak banjir lagi di Aceh. Jika harga ikan di Aceh naik, yang menikmati adalah saudara-saudara saya para Nelayan. Saya tahu betul, dimusim tertentu ikan hasil tangkapan nelayan di Aceh bisa saja dihargai berkisar Rp. 3.000/kg dan bahkan terkadang sampai harus ditanam atau dibuang dikarenakan sangat banjirnya ikan di Aceh," jelas Bupati Tapteng.
Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan sejak tahun 2010 hingga saat ini, dirinya telah memiliki usaha perikanan di Aceh dan hingga saat ini masih berjalan. Ia mengalami langsung hal itu sehingga paham betul akan kondisi itu.
"Seluruh strategi dan langkah yang saya paparkan diatas, telah kami bersama tim kaji dengan matang. Yakinlah, amanah yang rakyat Tapteng berikan kepada saya, tidak akan saya sia-siakan. Saya pasti dalam berbuat dan mengambil langkah, serta kebijakan adalah untuk keselamatan dan kesejahteraan rakyat Tapteng, yang pasti berdampak baik pula bagi Sibolga," jelasnya.
"Terkait itu, saya minta kepada warga masyarakat Tapteng dan Sibolga agar jangan percaya pada cerita fitnah dan berita hoax apapun, yang malah menuduh langkah yang saya lakukan ini ke arah negatif. Mari kita bergandeng tangan untuk menyelamatkan masyarakat, generasi kita dan meningkatkan perekonomian rakyat Tapteng dan Sibolga," tutur Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.
"Kami minta kepada masyarakat maupun oknum-oknum tertentu yang tidak mengerti dan tidak pernah berurusan dengan ikan, bahkan jenis ikan pun tidak kenal, mohon maaf untuk tidak mencampuri atau menambah keruh suasana. Kami bekerja semata-mata demi kepentingan masyarakat," tegas Bupati Tapteng.
Pada Jumpa Pers itu, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, Ketua DPRD Tapteng Antonius Hutabarat, SP, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD Tapteng juga menyampaikan dukungannya atas kebijakan yang diambil oleh Bupati Tapteng untuk pemberantasan peredaran narkoba di Tapteng sekaligus mendukung program Bupati Tapteng terkait pembatasan masuknya ikan dari luar melalui jalur darat. Dan mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Bupati Tapteng untuk mendorong agar ikan masuk ke Tapanuli Tengah melalui jalur laut. Karena sangat berdampak positif bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Saya tidak mungkin tidak sayang dan tidak hormat kepada saudara-saudara kita masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Karena Istri saya sendiri berasal dari Aceh, lahir dan besar di Aceh dan mertua saya pun sampai sekarang tinggal di Aceh. Sudah barang tentu hormat saya sangat tinggi kepada masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam,"kata Bupati.(humas/PR)
TAG : daerah