Keterangan Gambar : Proses Evakuasi Warga Binaan Rutan Kelas IIB Kabanjahe (12/2)
RADARMEDAN.COM, KARO - Untuk mengantisipasi warga binaan melarikan diri terkait rusuhnya Rutan Negara Kabanjahe, petugas Rutan yang belum terkonfirmasi namanya langsung meminta bantuan ke Polres Karo dan Markas Komando Batalyon 125 SIMBISA yang letaknya hanya hitungan seratusan meter dari lokasi.
Mendapat laporan dari petugas Rutan, Wadanyon 125 SI MBISA, Mayor (Inf) Irwansyah langsung menurunkan anggota sebanyak 3 pleton (75 orang) lengkap dengan senjata jenis SS 1 V2 untuk membekap Polres Karo di lokasi Rutan.
Mobil Pemadan Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten Karo dibantu Mobil Water Canon Polres Karo beserta personilnya sibuk memadamkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Begitu juga dengan nilai kerugian belum terkonfirmasi, karena petugas terlihat masih sibuk memadamkan api serta mengevakuasi warga binaan.
Wakapolres Tanah Karo, Kompol Hasian Panggabean terlihat sibuk dilapangan memberikan aba -aba kepada personil agar terus berjaga -jaga mengantisipasi adanya tahanan yang melarikan diri.
KabagOps Polres Tanah Karo, Kompol Zulkarnaen Sinulingga juga terlihat sibuk memberikan aba-aba dan menghimbau masyarakat yang mendekati lokasi agar menjauh dari lokasi, karena dari dalam lapas ada lemparan batu keluar lapas rutan Kelas IIB Kabanjahe.
Informasi yang diperoleh wartawan dari staf pengamanan Rutan kls IIB Kabanjahe, Egi Sembiring menyebutkan jumlah tahanan ada sebanyak 410 orang.
"Jumlah tahanan ada 410 orang, terdiri dari 380 laki-laki, dan 30 orang tahanan wanita, tahanan terpaksa dievakuasi lewat tembok bagian belakang yang tingginya diperkirakkan mencapai 7 meter dengan menggunakan tangga seadanya dari depan dan belakang Rutan Kelas IIB, Kabanjahe.
Ditambahkan Egi Sembiring bahwa asal api bermula dari blok B.1.
"Tiba-tiba tiba saja ada asap mengepul, kami menduga dibakar oleh salah seorang tahanan. Namun apa yang memicu dan siapa dalangnya masih dalam penyelidikan," ujar Sembiring.
Salah seorang warga binaan yang enggan menyebut namanya mengatakan bahwa terjadinya kerusuhan berawal ketika ada tahanan yang dirantai.
Melihat temannya yang dirantai ada yang tidak terima sehingga timbul kerusuhan kecil.
"Awalnya ada kawan kami yang dirantai makanya kami enggak terima," ujar salah seorang warga binaan berinisial (T) saat jelang dimasukkan di dalam mobil tahanan untuk di evakuasi.
Dirinya mengungkapkan, kelima rekannya itu sudah dirantai selama tiga hari ini. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab rekannya tersebut diperlakukan seperti itu.
Proses evakuasi cukup merepotkan petugas dari Polres Tanah Karo karena banyaknya masyarakat sekitar yang ingin melihat kejadian.
Evakuasi tahanan menggunakan mobil tahanan milik Polres Karo dan mobil tahanan Kejaksaan Negeri Karo. Seluruh tahanan ditempatkan sementara pada rumah tahanan Polres Tanah Karo dan Polsekta Berastagi.
Sekira pukul 15.33 WIB seluruh warga binaan selesai dievakuasi ke rumah tahan kepolisian jajaran Polres Tanah Karo serta api diperkirakan sudah dapat dijinakkan pada pukul 15.45 WIB. (RT/RM)/PE/red
TAG : kriminal,hukum