
Keterangan Gambar : Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Ketika bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Parapat beberapa waktu lalu menyampaikan masukan terkait pembangunan Sumatera Utara
RADARMEDAN.COM - Relawan Jokowi angkat bicara terkait viralnya wacana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengganti Festival Danau Toba.
Rilis yang diterima media ini (13/1) dari Barisan Relawan Jokowi Presiden Sumatera Utara (BaraJP) Ketua DPD Bara JP Sumut Heryanson Munthe menyatakan mendukung wacana Gubernur.
"Kami yakin Festival Danau Toba tidak akan dihentikan, kami yakin Gubernur telah punya kajian khusus dan akan mengubah pola sosialisasi wisata Danau Toba," papar Heryanson Munthe.
Seperti diberitakan media dan sedang ramai di media sosial, bahwa Gubernur Sumatera Utara akan meniadakan kegiatan Festival Danau Toba tahun 2020 ini.
Ia menilai kegiatan FDT selama ini tidak maksimal, dimana setiap kegiatan tidak berhasil menarik wisatawan, dan minimnya manfaat dan minat yang diperoleh masyarakat yang menghadiri kegiatan.
"Marilah kita sama-sama mendukung perubahan, beri saran dan masukan kepada Gubernur itu lebih baik demi pengembangan Wisata Danau Toba" kata Munthe.
Seperti kita ketahui Pesta Danau Toba (PDT) diawali sejak 1980an, kemudian kasus terbaliknya KM Peldatari yang membawa ratusan pengunjung Pesta Danau Toba di Tomok, Kabupaten Samosir pada tahun 1997 membuat kegiatan Pesta Danau Toba tidak digelar selama 15 tahun (1998-2010).
Pada Tahun 2013, even ini kemudian kembali digelar dengan nama Festival Danau Toba (FDT) yang direncanakan akan diadakan di kabupaten Kawasan Danau Toba. Tahun 2013 digelar di Tuktuk-Samosir, kemudian 2014 Balige-Tobasa, 2015 Berastagi-Karo, 2016 Muara-Taput, 2017 Humbanghasundutan, 2018 Silalahi-Dairi, dan terakhir 2019 di Parapat-Simalungun. Kegiatan ini berlangsung berhari-hari, dengan dana diatas 1 M perkegiatan, bahkan ada kegiatan yang hampir mencapai 5 M (Waspada melaporkan, Festival Danau Toba 2015 di Tanah Karo berbiaya Rp4,2 miliar)
"Bila dilihat dari besarnya anggaran tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dugaan kita kepanitiaan tidak dapat memaksimalkan kegiatan karena kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak yang faham situasi dan kondisi Danau Toba. Termasuk dengan memaksimalkan masyarakat sekitar dengan melibatkannya secara langsung," papar Heryanson Munthe.
Seyogianya, 7 Kabupaten di Kawasan Danau Toba Tujuh daerah di kawasan Danau Toba, yakni Simalungun, Karo, Samosir, Tapanuli Utara, Dairi, Toba Samosir, Humbanghasundutan harus terlibat secara aktif sebagai tuan rumah utama bagi ke 33 kabupaten Kota, menjadi tuan rumah bagi seluruh Provinsi di Indonesia.
Berbagai kegiatan yang menjadikan even ini menarik dikunjungi seperti : Tari-tarian, Perlombaan Solu Bolon, Paduan Suara, Lomba Fashion Show, Pameran UKM, Penanaman Pohon, Pameran Ulos, Olaharaga lainya.
"Perbandingan kecil dapat kita lihat dengan kegiatan yang dikelola oleh masyarakat langsung seperti evan 1000 tenda di Paropo, Dairi dan Meat, Tobasa. Dengan biaya minimal, namun dapat memaksimalkan kegiatan dan menarik minat pengunjung," pungkasnya. (PE)
TAG : danau-toba,parawisata,sumut,danau-toba,nasional,komunitas