Keterangan Gambar : Massa dari Persatuan Marga Sambo Beru,Bere dan Ibebere seluruh Indonesia yang mengaku sebagai pemilik ulayat kawasan lokasi tambang timah PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Kec. Silima Pungga-pungga Parongil, Kab. Dairi, Sumatera Utara, demonstrasi di jalur masuk lokasi tambang timah (16/1) siang
RADARMEDAN.COM, DAIRI - Massa dari Persatuan Marga Sambo Beru,Bere dan Ibebere seluruh Indonesia yang mengaku sebagai pemilik ulayat kawasan lokasi tambang timah PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Kec. Silima Pungga-pungga Parongil, Kab. Dairi, Sumatera Utara, melakukan demonstrasi di jalur masuk masuk menuju lokasi tambang timah (16/1) siang.
Aksi mulai memanas setelah beberapa jam menggelar mimbar bebas, tidak satupun perwakilan pihak perusahaan yang merespon aspirasi warga pemilik lahan ulayat dari Marga Sambo.
Sebagai pelampiasan, massa mulai melakukan blokade jalur masuk dengan cara membakar ban bekas di tengah jalan, mendirikan tenda dan menutupi badan jalan dengan tumpukan tanah di lokasi pintu masuk menuju tambang timah PT DPM.
Emosi massa sempat tersulut ketika sebuah kenderaan milik perusahaan mencoba memaksa melintasi blokade massa yang menutup akses jalan.
Terkait aksi ini, Ketua Sulang Silima Marga Sambo se-Indonesia Drs Ali Husen Sambo mengaku mereka sangat kecewa dengan pihak PT DPM yang tidak menepati janji mereka dengan marga Sambo sebagai pemilik lahan ulayat lokasi tambang sehingga mereka melakukan aksi.
“Pada aksi kedua ini kami sengaja memblokade jalan masuk ke lokasi tambang mereka dan terus menduduki dan menutup pintu masuk lokasi tambang hingga waktu yang tidak ditentukan sambil menunggu pihak PT DPM menepati janji mereka kepada pihak Sulang Silima Narga Sambo seluruh Indonesia sebagai pemilik Ulayat lahan lokasi tambang timah ini,” tegas Ali.
Sementara, pihak PT DPM ketika coba dikonfirmasi gagal, karena tidak satupun Pimpinan dan manajemen yang ada di lokasi. Hanya terlihat para pekerja yang tidak beraktifitas akibat dampak aksi massa di pintu masuk lokasi tambang tersebut.(HM/RM-DAIRI)/PE
TAG : dairi,komunitas