RADARMEDAN.COM, PANDEGLANG - Viral video pengeroyokan diduga dilakukan oleh oknum Bank Keliling atau Kosipa terhadap seorang ustad asal Kabupaten Pandeglang. Aksi pengeroyokan terjadi pada hari Minggu, 31 Maret 2024 sekira pukul 22.30 WIB di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya pengeroyokan tersebut. Hanya saja dalam video tersebut seorang ustad asal Pandeglang dikeroyok sejumlah oknum Bank Keliling.
Pasca kejadian tersebut, hari Selasa, 2 April 2024, terjadi sweeping di sejumlah tempat di Kabupaten Pandeglang. Sweeping terhadap orang dicurigai sebagai bank keliling bahkan pada sebuah rumah kontrakan tempat tinggalnya di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Sweeping berjalan di Kecamatan Menes dan sampai di simpang tiga Pantos, tepatnya depan Hotel Altama Pandeglang, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang.
Sweeping dilakukan oleh gabungan sejumlah ormas dan ustad di Kabupaten Pandeglang.
Korban Pengeroyokan Bank Keliling Ustad Muhyi mengatakan saya tidak mengetahui secara pasti ada masalah apa.
“Yang jelas sepulang dari Rumah Sakit Umum Banten, memang kondisi bapak saya lagi di rawat,” katanya melalui sambungan telepon selular, Selasa, 2 April 2024.
Waktu kejadian itu, pada hari Senin, 1 April 2024, sekira pukul 22.30 WIB. Setelah selesai Shalat Taraweh, ia pulang dari rumah sakit bersama keluarga.
“Ada adek saya kebetulan istri, teteh, dan umi. Ketika sampai baros, setelah lewat Polsek Baros, pas di Desa Sukamanah itu ada kerumunan motor ada kemacetan,” katanya.
Selanjutnya, kendaraan yang disopiri adiknya berjalan pelan-pelan karena tadi itu ada macet ada kerumunan motor.
“Kami menganggap ini mungkin ada tawuran, atau balap motor. Ketika kita akan melintas, dia orang itu langsung menyerang,” katanya.
Menyerang, tanpa ada permasalahan mereka itu langsung pukul, dengan menggunakan helm pukul spion sebelah kiri.
“Jebret, kan saya kaget ada apa ini. kami kaget langsung bergegas karena kami bawa umi, istri, ade, yang jelas kami masih shock kaget ada apa ini, mobil kami digebukin.
Terus ia menepi ke pinggir jalan, di situ depan Alfamart. Begitu menepi kayak geng motor lah langsung menggebukin aja.
“Langsung menepi langsung menggebukin aja. Pertama digebukin kan adek saya supir, ngejar supir ditonjok, dijambak, di gebukin, saya kan keluar dari pintu sebelah kiri,” katanya.
Kemudian, menanayakan ada apa dipukulin. Mereka menjawah tidak sesuai yang diharapkan.
“Malah dijawab dengan dipukulin. Jebret-jebret sampai beberapa kali mengenai kepala saya,” katanya.
Ia, sekuat tenaga menipis menangkis, alhamdulillah Allah masih memberikan kekuatan. Lalu ada warga setempat pak Taufik yang membantu melerai.
“Akhirnya kena juga pukulan,. Setelah perkelahian ketiga ini ,akhirnya massa marah juga karena mereka ini arogan, merasa punya kekuasaan seolah-olah mereka itu jawaranya, preman,” katanya.
Warga yang melerai dihajar juga. Disitulah akhirnya perang bersama warga , ternyata itu merupakan rombongan kosipa bank keliling.
“Setelah kita tangkap satu orang, kita amankan di Polsek Baros. Mereka bersuara orang Batak yang sudah menjadi komunitas di sini, merasa sudah berkuasa sementara saya sendiri tidak punya utang ke bank keliling,” katanya.
Pasca sweeping di Mapolres Pandeglang digelar pertemuan antara Kapolres Pandeglang AKBP Oki Bagus Setiaji dengan Kapolres Serang Kombes Pol Sofwan Hermanto bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, Selasa, 2 April 2024 malam. (r)/radarbanten/pe
TAG : metropolitan,nasional